


Tabanan ( Kutatv.com ) Ratusan warga Subak Rejasa mengiringi Ida Cokorda Anglurah, Raja Tabanan XXIV, dalam prosesi Nangluk Merana di Subak Rejasa, Desa Pekraman Rejasa, Penebel , Tabanan, pada hari kamis 11 September 2025.
Pada prosesi Nangluk Merana ini Raja Tabanan XXIV, Ida Cokorda Anglurah ditandu secara bergiliran oleh krama mengelilingi Subak Rejasa sejauh kurang lebih 7 Kilometer.
Sepanjang jalan, warga Subak menghaturkan bebantenan dan mendirikan Penjor pada area sawah miliknya.
Sepanjang jalan, dengan ditandu, Ida Cokorda Anglurah akan mengibas ngibaskan keris pusaka.
Hadirnya Raja Tabanan, karena Merana (hama tanaman) yang menyerang lahan pertanian Krama Subak begitu ganas. Apalagi saat ini telah musim tanam padi.
Prosesi Nangluk Merana ini dilaksanakan 5 – 10 tahun sekali.
“Biasanya warga Subak datang ke Puri Tabanan hanya nunas Pekuluh (berupa Tirta), ketika hama tidak begitu ganas “ ungkap Ida Cokorda Anglurah.
Prosesi Nangluk Merana diawali dari Pura Ulun Suwi, Pura Puseh, Bale Agung, dan Desa , selanjutnya menuju Pura Bedugul Dangin dan Pura Bedugul Kauh yang berada di Desa Pekraman Rejasa, Penebel Tabanan
Selain itu juga menghaturkan bakti di Pura Puseh, Bale Agung dan Desa di Desa Pekraman Pacut, Penebel , Tabanan.
“Melalui persembahan bebantenan dan sembah bakti di Pura Puseh oleh warga secara tulus iklas kehadapan Ida Sanghyang Widi Wasa melalui Prabawa Ida Betara yang melinggih di Pura Puseh, rerancangan Ida Betara berupa merana seperti tikus , ulat, wereng ataupun burung dapat ditanggulangi secara Niskala “ tambah Ida Cokorda Anglurah.
Usai mengelilingi Subak Rejasa, warga Subak nunas Tirta dan Ulam di Pura Ulun Suwi untuk selanjutnya tirta di percikan dan ulam ditabur pada area persawahan milik warga.(Mang Adi)