
Badung ( Kutatv.com)-Doa lintas Agama di Monumen Bom Bali 2002 berlangsung khusyuk dengan hadirnya sejumlah keluarga korban bom Bali 2002 minggu (12/10/2025) di jalan Legian Kuta.
Tak terasa 23 tahun. Tragedi kemanusiaan bom Bali yang sempat meluluhlantakan pariwisata di Bali, menjadi momentum enegi untuk bangkit dari peristiwa tersebut.
Melalui doa bersama, dengan kondisi dunia yang seperti masih adanya perang dan tindakan genosida di belahan dunia, dari Bali khususnya dari kabupaten Badung senantiasa membawa pesan perdamaian,
“Tahun ini pihaknya sengaja tidak menggunakan istilah peringatan dalam kegiatan ini. Menurutnya, kata tersebut berpotensi mengingatkan luka lama yang menyakitkan bagi keluarga korban”, Pendeta Jonathan menegaskan.
Sarjana menjelaskan ini bukan peringatan melainkan ” Doa bersama Peace and harmony, dengan perdamaian, bersatu dengan sesama tercapai kebahagian.

Hadir pada acara doa bersama, yang mewakili Bupati Badung,Lurah Kuta, LPM Kelurahan Kuta, Konsul Jenderal Australia Jo Stevens, Konsul Jenderal Jepang Miyaka Katsutoshi, Konsul Jenderal Inggris Nigel Greetham, perwakilan dari BNPT dan LPSK, Polda Bali, keluarga korban dan sejumlah undangan lainya.(Ajk/ktv)


