Badung (Kutatv.com)-Pemerintah telah memulai pembangunan lima unit breakwater atau pemecah ombak di sepanjang pesisir Pantai Kuta, Bali, untuk mencegah abrasi yang telah menyebabkan garis pantai di kawasan ini mundur hingga 15-20 meter . Proyek ini merupakan bagian dari Bali Beach Conservation Project (BBCP) phase II yang dibangun sepanjang 5,3 kilometer garis pantai Kuta, Legian, dan Seminyak.
Pembangunan breakwater sepanjang 110 meter ini dirancang untuk memecah gelombang dan menjaga pasir tetap stabil di tepi pantai dengan menggunakan pendekatan berbasis riset dan teknologi ramah lingkungan untuk menjadi model penanggulangan abrasi nasional.
Pemerintah menargetkan proyek ini selesai sesuai target dan berjalan dengan hati-hati untuk keselamatan personel dan alat.
Proyek ini berdampak melindungi pesisir Bali dari kerusakan akibat gelombang laut, mengembalikan kondisi alami garis pantai Kuta melalui sand nourishment dengan pasir yang memiliki karakter sama dengan pasir asli Kuta dan menjaga kelangsungan pariwisata, serta memberikan dampak ekonomi dan pariwisata yang besar bagi masyarakat lokal.
Mentri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY meninjau proyek breakwater di Pantai Kuta, Badung,Senin ( 13/10/2025 ).
“Anggaran yang dikeluarkan kurang lebih Rp 260 miliar melalui kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA)”kata AHY.
AHY menamahkan proses proyek yang dimulai tahun 2024, sudah berjalan progress pembangunan dilaporkan mencapai 18 persen . Dia memastikan prosesnya akan terus bergerak sampai rampung pada tahun 2026 dan dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi alam seperti pasang surut air laut .
(Editor : Ajk/ktv)


