Kuta (Kutatv.com)-Upacara Pemahayu jagat dan mapekelem dilakukan oleh Desa Adat kuta, pada hari minggu umanis wuku Ukir sasih katiga, 21 September 2025 bertempat di pesisir Pantai Kuta. Upacara ini digelar pasca beberapa titik wilayah Badung khususnya Desa kuta terkena bencana alam ( banjir ) untuk menyeimbangkan dan menetralisir energi yang negative dengan menghaturkan yadnya berupa upacara mapahayu jagat dan mapekelem serta mengambil Air Suci di telenging segara,upscara dipuput oleh Pemangku Kahyangan tiga Desa Adat Kuta. Bendesa Adat Kuta Komang Alit Ardana menyatakan, dengan menghaturkan serta memohon kepada beliau Ida Sanghyang Baruna agar kita diberikan kerahayuan jagat beserta isinya dan mohon maaf kepada beliau, mungkin kita ada kekeliruan. Dengan bersama-sama ngaturan sembah mangubakti memohon kerahayuan jagat dengan tulus iklas, di rumah masing-masing niscaya apa yang kita mohonkan, Astungkara terwujud;tegas Jro Bendesa. MenurutJro Pemangku Desa Desa Adat Kuta, I Gusti Kompyang Punia upacara ini patut digelar, karena kita terkena “kemeranan dan iklim yang berubah extrem”, dengan menghaturkan upacara ini diharapkan dapat menetralisir serta menyeimbangkan menjadi ” Jagat dayuh dan mangda jagat rajeg ” Melarapan ngaturan upakara secara agama Hindu. Setelah prosesi ngaturan upakara di pesisir segara, tirta dibagikan keseluruh krama Desa Adat kuta melalui banjar adat masing- masing, kemudian dipercikan tirta Luhur dan caru, dengan rangkaian ngaturan pejati dan pengambiyan di parahyangan masing-masing krama.
Upacara dihadiri Prajuru Desa adat kuta, Pemangku dan Klian adat sedesa Adat Kuta. (Ajk
